Dengan direproduksinya hormone steroid oleh ovarium secara siklik akan menginduksi perubahan penting pada uterus, yang melibatkan endometrium dan mukosa serviks.
Endometrium
Endometrium terdiri atas 2 lapis, yaitu lapisan superfisial yang akan mengelupas saat haid dan lapisan basal yang tidak ikut dalam proses haid, tetapi ikut dalm proses regenerasi lapisan superfisial untuk siklus berikutnya. Batas antara 2 lapis tersebut ditandai dengan perubahan dalam karakteristik arteriola yang memasok endometrium. Basal endometrium kuat, tapi karena pengaruh hormone menjadi berkeluk dan memberikan kesempatan spiralis berkembang. Sususnan anatomi tersebut sangat dalam fisiologi pengelupasan lapisan superfisial endometrium.
Fase Proliferasi
Selama fase folikular di ovarium, endometrium di bawah pengaruh estrogen. Pada akhir haid proses regenerasi berjalan dengan cepat. Saat ini disebut fase proliferasi, kelenjar tubular yang tersusun dengan sedikit rekresi.
Fase Sekretoris
Setelah ovulasi, produksi progesteron menginduksi perubahan segresi endometrium. Tampak segretoridari vacuole dalam epitel kelenjar di bawah nucleus, sekresi maternal ke dalam lumen kelenjar dan menjadi berkelok-kelok.
Fase Haid
Normal fase luteal berlangsung selama 14 hari. Pada fase ini terjadi regresi korpus luteum yang ada hubungannya dengan menurunya produksi estrogen dan progesterone ovarium. Penurunan ini diikuti oleh kontraksi spasmodic yang intens dari bagian alteri spiralis kemudian endometrium menjadi iskemik dan nekrosis, terjadi pengelupasan lapisan superfisial endometrium dan terjadilah perdarahan.
Vasospasmus terjadi karena adanya produksi lokal prostaglandin. Prostaglandin juga meningkatkan kontraksi uterus bersama dengan darah haid yang tidak membeku karena adanya aktivitas Fibrinolig lokal dalam pembulu darah endometrium yang mencapai puncaknya saat haid.
Mukus Serviks
Pada perempuan ada kontinuitas yang langsung antara alat genital bagian bawah dengan kavum peritonei. Kontinuitas ini sangat penting untuk akses spermatozoon menuju ke ovum, fertilisasi terjadi dalm tuba falopi. Ada risiko infeksi yang asendens, tetapi secara alami risiko tersebut dicegah dengan adanya mucus serviks sebagai barier yang permeabilitasnya bervariasi selama siklus haid.