Keadaan gawat darurat seringkali sangat mencemaskan pasien dan keluarganya dan dapat memicu berbagai gangguan emosi dengan segala akibatnya.
Resiko Emosional dan Psikologik
Bagaimana pasien perempuan dan anggota keluarganya bereaksi terhadap keadaan gawat darurat bergantungan pada hal-hal berikut :
- Status perkawinan dan hubungan pasien tersebut degan pasanganya.
- Keadaan sosial pasien dan pasangannya, budaya, agama, keyakinan, dan harapan mereka.
- Kepribadian mereka, kualitas dan sifat dukungan sosial, dan emosional mereka.
- Sifat, berat dan prognosis masalahnya, serta jangkauan dan kualitas dan kuliatas pelayanan kesehatan yang ada.
Reaksi umum yang dapat terjadi pada kegawatan atau kematian adalah sebagai berikut.
- Menyangkal, menolak, tidak percaya, perasaan “itu pasti tidak benar”.
- Rasa bersalah, kemungkinan merasa sebagai tanggung jawab.
- Marah, seringkali ditujukan kepada para tenaga kesehatan, hal itu seringkali untuk menutupi kemarahan terhadap dirinya dan terhadap kegagalanya sendiri.
- Menawar (bargaining), terutama bila keadaan pasien antara hidup dan mati.
- Depresi dan kehilangan harga diri,hal ini dapat berlangsung lama.
- Menyendiri, perasaannya menjadi berbeda atau terpisah dari yang lain yang dapat diperparah karena para tenaga kesehtan yang selalu menghindarinya.
- Disorientasi (disorientation).